PERCOBAAN MENGENAI HUKUM HOOKE
KELOMPOK II
1.
BAYU ODANA
( 05/5754 )
2. CITRA ANA
SHOLIKHAH ( 07/5764 )
3. DOADAN
SYAHRIL SIDIK ( 09/5784 )
4. MAULIA
SITI MUKHAROHMAH ( 15/5860 )
5. NILA
ARISTA (
17/5874 )
TH. AJARAN 2012/2013
I.
JUDUL
Percobaan Hukum Hooke
II.
TUJUAN
Mempelajari Hukum Hooke
III.
DASAR TEORI
Hokum
Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan
panjang pegas X pada daerah elastic pegas. Pada daerah elastis linier, F
sebanding dengan X. hal ini dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut :
Keterangan :
Ø F :
gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
Ø ∆x :
pertambahan panjang pegas (m)
Ø k : konstanta pegas (N/m)
Pada waktu pegas ditarik dengan
gaya F, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang menarik,
tetapi arahnya berlawanan (Faksi=-Freaksi). Jika gaya ini
kita sebut dengan gaya pegas Fp,
yang besarnya sebanding dengan pertambahan panjang pegas x, sehingga
untuk Fp dapat dirumuskan sebagai :
Persamaan F = k x dan persamaan FP
= - k x secara umum dapat dinyatakan dalam kalimat yang disebut Hukum Hooke “pada daerah elastisitas
benda sebanding dengan pertambahan panjang benda” sifat pegas seperti yang
dinyatakan oleh Hukum Hooke tidak terbatas pada pegas yang diregangkan. Pada
pegas yang dimampatkan juga berlaku Hukum Hooke, selama pegas masih berada pada
elastisitasnya. Sifat pegas seperti itu banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
IV.
ALAT DAN BAHAN
1. Statif
2. Mistar /
Penggaris
3. Beban
gantung (50 gram, 60 gram, 70 gram, 80 gram, 90 gram)
4. Karet /
pegas
5. Kalkulator
V.
CARA KERJA
1. Menyusun
alat dan bahan seperti statif, mistar, pegas dan beban gantung. Jika sudah
tersedia tidak perlu menyusun hanya mengecek apakah sudah terpasang dengan
benar apa belum.
2. Mula-mula
menggantungkan beban seberat 50 gram
untuk meluruskan karet / pegas, pada keadaan ini panjang karet / pegas diukur
dengan menggunakan mistar, sebagai panjang awal (l0).
3. Menambahkan
beban gantung seberat 10 gram sehingga beratnya mencapai 60 gram, dan mengukur
panjang mistar sebagai (l1). atau langsung menghitung
pertambahan panjang (∆x) dengan cara (l1-l0).
4. Menambahkan
beban gantung seberat 20 gram sehingga beratnya mencapai 70 gram, dan mengukur
panjang mistar sebagai (l2). atau langsung menghitung
pertambahan panjang (∆x) dengan cara (l2-l0).
5. Menambahkan
beban gantung seberat 30 gram sehingga beratnya mencapai 80 gram, dan mengukur
panjang mistar sebagai (l3). atau langsung menghitung
pertambahan panjang (∆x) dengan cara (l3-l0).
6. Menambahkan
beban gantung seberat 40 gram sehingga beratnya mencapai 90 gram, dan mengukur
panjang mistar sebagai (l4). atau langsung menghitung
pertambahan panjang (∆x) dengan cara (l4-l0).
7. Menghitung
berat beban dengan rumus :
8. Menghitung
pertambahan panjang, apabila belum di cari dengan rumus :
9. Menghitung
konstanta dengan rumus :
10. Mengisi
semua data yang diperoleh pada tabel, seperti di bawah ini.
No
|
Masa
(kg)
|
Berat
( F = m g)
|
Panjang Pegas
|
Konstanta
( K = )
|
||
Panjang
mula-mula (lo)
|
l
( yg sedang diukur)
|
Pertambahan panjang (∆x)
|
||||
1
|
||||||
2
|
||||||
3
|
||||||
4
|
||||||
5
|
11. Melukis
grafik hubungan antara x dengan F.
Catatan :
“Percepatan gravitasi bumi ( g ) : 9,8 m/s2
VI.
DATA PENGAMATAN
No
|
Masa
(kg)
|
Berat
( F = m g)
|
Panjang Pegas
|
Konstanta
( K = )
|
||
Panjang
mula-mula (lo)
|
l
( yg sedang diukur)
|
Pertambahan panjang (∆x)
|
||||
1
|
5 . 10-2 kg
|
0,49 N
|
6 cm
|
12 cm
|
6 . 10-2
m
|
8,16 N/m
|
2
|
6
. 10-2 kg
|
0,588
N
|
6
cm
|
13
cm
|
7
. 10-2 m
|
8,28 N/m
|
3
|
7 . 10-2 kg
|
0,686 N
|
6 cm
|
14 cm
|
8 . 10-2
m
|
8,57 N/m
|
4
|
8
. 10-2 kg
|
0,784
N
|
6
cm
|
15
cm
|
9
. 10-2 m
|
8,66 N/m
|
5
|
9 . 10-2 kg
|
0,882 N
|
6 cm
|
16,5 cm
|
10,5 . 10-2
m
|
8,82 N/m
|
VII.
PEMBAHASAN
A.
Perhitungan Dalam Data Pengamatan
1. Untuk
masa 5 . 10-2 kg
Ø Mencari F
= m g
F = 5 . 10-2 kg x 9,8 m/s2
= 0, 49 N
Ø Mencari ∆x = l (yang sedang diukur) –
lo
∆x =
12 cm – 6 cm
=
6 cm ( 6 . 10-2 m)
Ø Mencari K =
K =
=
8, 16 N/m
2. Untuk masa 6 . 10-2 kg
Ø Mencari F = m g
F = 6 . 10-2 kg x 9,8 m/s2
= 0, 58 N
Ø Mencari ∆x = l (yang sedang diukur) –
lo
∆x =
13 cm – 6 cm
=
7 cm ( 7 . 10-2 m)
Ø Mencari K =
K =
=
8, 28 N/m
3. Untuk masa 7 . 10-2 kg
Ø Mencari F
= m g
F = 7 . 10-2 kg x 9,8 m/s2
= 0, 68 N
Ø Mencari ∆x = l (yang sedang diukur) –
lo
∆x =
14 cm – 6 cm
=
8 cm ( 8 . 10-2 m)
Ø Mencari K =
K =
=
8, 57 N/m
4. Untuk masa 8 . 10-2 kg
Ø Mencari F
= m g
F = 8 . 10-2 kg x 9,8 m/s2
= 0, 78 N
Ø Mencari ∆x = l (yang sedang diukur) –
lo
∆x =
15 cm – 6 cm
=
9 cm ( 9 . 10-2 m)
Ø Mencari K =
K =
=
8, 66 N/m
5. Untuk masa 9 . 10-2 kg
Ø Mencari F
= m g
F = 9 . 10-2 kg x 9,8 m/s2
= 0, 88 N
Ø Mencari ∆x = l (yang sedang diukur) –
lo
∆x =
16,5 cm – 6 cm
=
10,5 cm ( 10,5 . 10-2 m)
Ø Mencari K =
K =
=
8, 82 N/m
B.
Grafik Hubungan Antara X dengan F.
VIII.
KESIMPULAN
Dalam Percobaan mangenai Hukum
Hooke yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa gaya yang
dikerjakan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas.
Semakin besar pertambahan panjang pegas, maka semakin besar pula gaya yang
dikerjakan pada pegas. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut
F = K X
Dengan Keterangan
Ø F :
gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
Ø ∆x :
pertambahan panjang pegas (m)
Ø k : konstanta pegas (N/m)
bagus ..
BalasHapussangat membantu :)
makasi .. cukup membantu . :)
BalasHapus